Bogor (10/11)—Sampah dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi polemik utama dalam kehidupan manusia tak terutama untuk masyarakat Kota Bogor, dalam sebuah dialog yang digelar oleh Rekam Nusantara Foundation bersama calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor—Rayendra dan Eka Maulana, menyampaikan rencana mereka untuk menjadikan Bogor kota yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan.
Isu pengelolaan sampah menjadi fokus utama. Menurut Dr. Rayendra, salah satu solusi efektif adalah melalui "bank sampah" yang dapat menghasilkan nilai ekonomi. Selain itu, pasangan calon ini berencana mendirikan pusat daur ulang di setiap kelurahan agar masyarakat lebih bertanggung jawab dalam memilah sampah organik dan anorganik. Program edukasi juga akan digalakkan agar warga sadar pentingnya pengolahan sampah dan bisa mengurangi ongkos pengangkutan sampah.
Di sisi lain, Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Bogor masih sangat minim. Oleh karena itu, mereka berencana menghidupkan kembali gerakan "one person one tree" untuk menambah pepohonan dan menghijaukan kota. Bahkan, hutan-hutan kecil akan dibangun di berbagai titik untuk mengurangi polusi udara. Hal ini juga sejalan dengan tujuan untuk mengurangi polusi plastik melalui sistem reward dan punishment bagi masyarakat yang menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam aspek transportasi, Rayendra dan Eka mengusulkan peralihan angkot BBM ke angkot listrik, guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Fasilitas umum seperti trotoar dan area di sekitar Kebun Raya Bogor juga akan diperbaiki demi kenyamanan pejalan kaki.
Secara keseluruhan, visi mereka adalah menciptakan Bogor yang berkelanjutan dengan sinergi kuat antara pemerintah dan masyarakat. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan kualitas hidup yang lebih baik bagi warga Bogor.