Rekam Nusantara-Urban Sustainability dan SATGAS Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor mengambil langkah penting dalam menjaga lingkungan. Mereka mengadakan program edukasi tentang sampah di tiga sekolah di Kota Bogor. Kegiatan ini didukung oleh WWF Indonesia melalui program Plastic Smart Cities.
Sekolah yang terpilih adalah SDN Kedung Halang 5, SMPN 11 Kota Bogor, dan Pesantren Daarul Uluum (tingkat SMA), mengingat posisinya berdekatan dengan Sungai Ciliwung. Tujuan utamanya adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan siswa diajarkan berbagai hal penting tentang pengelolaan sampah.
Materi yang diberikan meliputi pengenalan jenis sampah agar mudah dipilah. Siswa juga belajar tentang perjalanan sampah dari sumbernya hingga ke tempat pembuangan akhir. Mereka diberikan pemahaman tentang bahaya sampah bagi kesehatan dan cara mengelola sampah agar bisa dimanfaatkan kembali. Yang menarik, setiap tingkatan sekolah diminta membuat inovasi pengelolaan sampah yang sesuai dengan permasalahan sampah di sekolahnya.
Salah satu siswa, Queen dari kelas 4 SDN Kedung Halang 5, sangat antusias mengikuti program ini. Dia berani menyampaikan pendapatnya tentang pentingnya memilah sampah. Queen berkata, "Agar mudah diolah dan tidak bau, sampah harus dipilah berdasarkan jenisnya. Aku juga sudah membawa tumbler dan tempat makan untuk mengurangi sampah plastik."
Program ini tidak berhenti begitu saja. Untuk memonitoring terjadinya perubahan perilaku, setiap satu minggu sekali, tim SATGAS Ciliwung akan mengevaluasi perkembangan di setiap sekolah. Tujuannya adalah memastikan terciptanya sistem pemilahan dan pengelolaan sampah yang baik di sekolah-sekolah tersebut. Edukasi sudah dijalankan, kantong pilah sudah diberikan serta monitoring dan evaluasi telah digencarkan, hal ini menjadi nilai plus dalam mendorong terjadinya perubahan sistem tata kelola sampah yang lebih baik di Sekolah yang menjadi dampingan SATGAS Ciliwung.
Di masa depan, diharapkan program ini bisa diterapkan di lebih banyak sekolah. Dengan begitu, semakin banyak siswa-siswi yang paham tentang pentingnya mengelola sampah. Mereka bisa menjadi agen perubahan di rumah dan lingkungan sekitar. Hal ini akan membantu mengurangi masalah sampah khususnya plastik yang semakin mengkhawatirkan. Jika berhasil, kota-kota di Indonesia bisa menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang baik.