Jakarta (18/11)— “My Chocolate Is Killing People” tayang pada rangkaian acara Festival Fi.Nan.SIAL 2024. Acara ini sebagai wadah refleksi bagi publik untuk mengungkap keterkaitan industri keuangan, konsumsi, dan dampak sosial maupun lingkungan. Acara yang berlangsung di Teater Salihara ini diselenggarakan oleh TuK Indonesia dan Indonesia Nature Film Society (INFIS).
"My Chocolate Is Killing People" merupakan film dokumenter karya kolaborasi INFIS dan Tuk Indonesia—mengupas sisi gelap industri kelapa sawit, termasuk tragedi yang terjadi di Seruyan, Kalimantan Tengah, pada Oktober 2023. Konflik lateral antara masyarakat dan perusahaan kelapa sawit PT. HMBP berujung pada penembakan yang merenggut nyawa. Kejadian ini mencerminkan pelanggaran hak atas tanah, kurangnya transparansi, dan dampak buruk dari praktik bisnis yang mengabaikan keberlanjutan serta hak asasi manusia.
Film ini tidak hanya menyentuh isu lingkungan tetapi juga mengangkat pentingnya keadilan sosial dalam konsumsi produk sehari-hari. Di balik kenikmatan coklat yang kita konsumsi, ternyata tersimpan cerita yang memilukan dan jauh dari perhatian konsumen.
Selain pemutaran film, Festival Fi.Nan.SIAL juga menghadirkan rangkaian acara lainnya seperti instalasi seni visual, simulasi interaktif, pertunjukan seni, hingga aktivitas unik menulis surat keluhan kepada bank yang mendanai proyek merusak. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak dari setiap pilihan konsumsi.
“Festival ini adalah ruang untuk mendengar kisah yang sering terabaikan dan menyadarkan kita akan pentingnya keberlanjutan serta keadilan sosial,” ujar Linda Rosalina, Direktur Eksekutif TuK Indonesia.
Mari bergabung menyuarakan hak-hak yang terabaikan, sebuah langkah awal menuju konsumsi yang lebih bijak dan dunia yang lebih adil.