Atasi Sampah Plastik, Pemkot Bogor, WWF dan Rekam Nusantara Bangun TPS3R Mekarwangi

Share :

Sampah plastik masih menjadi permasalahan yang belum bisa diselesaikan dengan baik. Dari 33 juta ton sampah yang ada di Indonesia setiap tahunnya, hanya tiga persen yang dikelola dengan baik. Sisanya dibuang ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) yang pada akhirnya menimbulkan tumpukan masalah yang belum juga terselesaikan. Di Bogor sendiri, setiap harinya ada 553 ton sampah. 459 ton diantaranya langsung dibuang ke TPA. Sampah plastiknya juga belum terkelola dengan baik.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kota Bogor bersama WWF (World Wild Fund) dan Rekam Nusantara berkolaborasi untuk membangun TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah 3R) di kawasan Mekarwangi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Peletakan batu pertama pembangunan sarana tersebut dilakukan pada Rabu (25/5/2022).

Sekretaris Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor Een Irawan Putra mengatakan, pembangunan TPS3R tersebut merupakan bentuk implementasi program Plastic Smart Cities (PSC). Seperti diketahui pada Agustus tahun lalu, Bogor menjadi kota pertama di Indonesia yang mendeklarasikan diri untuk ikut serta dalam program PSC. Gerakan global yang digagas oleh WWF tersebut menargetkan pengurangan sampah plastik yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sebanyak 30 persen hingga tahun 2025.

“Kami beberapa kali berdiskusi panjang dengan Walikota, Dinas Lingkungan Hidup, Camat, Lurah dan pihak terkait lainnya untuk membenahi aset Kota Bogor yang luasnya kurang lebih enam ribu meter persegi ini. Pembangunan TPS3R ini diharapkan menjadi tempat yang menarik. Selain tempat pengelolaan sampah, juga menjadi tempat edukasi,” kata Een.

Selain tempat pengelolaan sampah organik dan plastik, di lokasi tersebut juga akan dibangun taman. Untuk menunjang saran ataman tersebut, nantinya akan memanfaatkan hasil daur ulang sampah plastik. Seperti paving block, kursi, meja yang semuanya berasal dari hasil daur ulang sampah plastik dari TPS3R Mekarwangi. Nantinya dalam mengoperasikan TPS3R tersebut juga akan dilengkapi dengan sarana untuk mendaur ulang sampah plastik.

Lebih lanjut Een mengatakan, Pemerintah Kota Bogor berkomitmen untuk melakukan pembangunan rendah emisi. Ia bilang, jika Pemerintah Kota Bogor bisa mengelola sampah dengan baik, hal tersebut akan berkontribusi pada pengurangan emisi.

“Kalau kita bisa membenahi tata kelola sampah khususnya organik saja, itu sudah cukup besar dalam mengurangi emisi di Kota Bogor. karena gas metan yang dihasilkan itu lebih jauh lebih besar dan berbahaya dari kendaraan bermotor. Gas metan yang dihasilkan dari dua juta ton sampah makanan setara dengan yang dihasilkan kendaraan bermotor dalam setahun,” tegasnya.

Dengan dibangunnya TPS3R Mekarwangi, Een berharap hal tersebut bisa menjadi sarana dalam mengelola sampah plastik lebih baik. Pihaknya juga akan terus berupaya untuk melakukan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemilahan sampah dengan baik.

“Kalau ini terwujud, bisa menjadi satu model yang baik tentang tata kelola sampah. Kami dari Satgas Ciliwung juga mempelajari karakter warga dan tata kelola sampah yang ada di Kota Bogor. Program PSC diharapkan bisa mendukung tata kelola sampah plastik yang baik,” katanya.

Tahun ini, alokasi dana yang disiapkan WWF untuk mendukung program PSC di Kota Bogor sebesar Rp.1,9 milyar. Alokasi dana tersebut selain untuk membangun TPS3R Mekarwangi, juga untuk merevitalisasi tiga TPS3R lainnya. Diantaranya Bantar Kemang, Ciparigi dan Cibadak. Selain itu lokasi TPS3R lainnya juga akan dibangun di Warung Jambu. Lahannya sendiri disiapkan oleh Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor seluas 300 meter persegi. Target program PSC di Kota Bogor, bisa mengurangi sampah plastik yang masuk ke TPA sebanyak 1.200 ton per tahun.

“Kami akan coba pelajari jumlah sampah, permasalahan di lapangan dan sebagainya. Sampah-sampah ini lah nanti jika sudah dipilah pasti yang mempunyai nilai ekonomi diambil sama teman-teman yang mengelola sampah selama ini. Saya pikir target itu bisa tercapai kalau semuanya mau terbuka dan berkoordiansi dnegan baik.”

CEO WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengatakan, menjadi kehormatan bagi pihaknya untuk bisa membantu Pemerintah Kota Bogor dalam upaya pengentasan sampah plastik. Menurutnya, Kota Bogor mempunyai komitmen yang sangat tinggi dalam pengurangan sampah plastik dengan mengedepankan konsep ekonomi hijau.

“Kontribusi kita itu kecil jika dibandingkan dengan upaya-upaya dari seluruh masyarakat untuk mencoba menyelesaikan masalah ini. Dengan pembangunan TPS3R ini sampah plastik yang bernilai bisa dimanfaatkan. Begitu juga yang tadinya kurang bernilai bisa dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku batu bata dan sebagainya. Sementara residu sampahnya bisa masuk insenerator,” ucapnya.

Aditya bilang, pembangunan TPS3R di Mekarwangi tersebut merupakan bentuk dukungan WWF kepada Pemerintah Kota Bogor untuk menyukseskan program Platic Smart Cities. Menurutnya, untuk menyukseskan hal tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama.

“Sampah plastik sudah menjadi persoalan kita bersama. Ini bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga sudah menjadi masalah kesehatan. Apa yang dibangun di sini mudah-mudahan bisa menjadi solusi penanganan sampah plastik sekaligus juga membawa pendapatan ekonomi bagi masyarakat. Persoalan sampah plastik ini bisa diubah menjadi peluang.”

TPS3R Mekarwangi diharapkan bisa mengolah sampah plastik sebanyak 1.200 ton per tahun. Dengan begitu, ia berharap timbunan sampah plastik yang masuk ke TPA bisa berkurang. Ia juga berharap kolaborasi yang dilakukan WWF bersama Pemerintah Kota Bogor bisa memicu daerah lain untuk juga melakukan hal yang sama.

“Mudah-mudahan tidak hanya akan berhenti di sini, tapi juga kita juga akan lanjutkan program-program seeprti ini untuk masa-masa yang akan datang,” katanya.

Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan TPS3R tersebut menandai dimulainya upaya kolaborasi antara Pemerintah Kota Bogor bersama WWF untuk melakukan pengelolaan sampah secara terpadu.

“Di sini akan dibangun TPS3R untuk mengelila sampah plastik dan residu sehingga nantinya memiliki nilai ekonomi. Kita berharap ini akan menjadi contoh dari green economy yang akan memberikan dampak ekonomi bagi warga lokal di sini,” ucap Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Lebih lanjut Bima mengatakan, TPS3R yang dibangun tersebut nantinya akan menjadi pusat pengelolaan sampah yang teruntegrasi. Taman dan danau yang ada di sekitar lokasi tersebut juga akan dibenahi. Sehingga nantinya bisa menjadi tempat edu wisata terkait pengelolaan sampah yang baik.

“Tapi yang paling penting ini adalah uji coba kolaborasi. Anggaran pembangunan dari APBD Pemerintah Kota Bogor dan ditambah dengan bantuan dari WWF. Dengan dukungan dari komunitas yang ada, kita berharap ini bisa menjadi percontohan green economy dan pengelolaan sampah plastik. Ini adalah manifestasi komitmen dari kesiapan Bogor pada program Plastic Smart Cities,” tegasnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut lanjut Bima, tidak bisa diselesaikan sendiri. Perlu inovasi dan kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak untuk menyukseskan program tersebut.

“Terlebih juga ada keterbatasan anggaran. Jadi kami berterimakasih kepada WWF Norwegia yang telah mendukung program ini,” katanya.

Bima menyebut, tantangan Indonesia saat ini adlaah untuk mewujudkan tolok ukur pengelolaan sampah yang baik. Ia berharap kolaborasi antara Pemerintah Kota Bogor bersama WWF bisa mewujudkan hal tersebut. Sehingga nantinya juga bisa direplikasi di berbagai kota lainnya di Indonesia.

“Kalau ada satu masalah yang gak selesai-selesai di Indonesia itu adalah sampah. Belanda, Inggris, Jepang itu kita usir. Covid bisa kita taklukan. Tapi sampah ini urusannya belum kelar. Saya yakin ini bisa kita selesaikan. Kata kuncinya adalah inovasi dan kolaborasi. Itu lah yang dilakukan oleh Kota Bogor sejak lama.”

Ia yakin penanganan sampah plastik di Kota Bogor bisa berjalan dengan baik. Apalagi katanya, Bogor juga sudah sering mendapatkan penghargaan Adipura. Ia juga menyebut, Kota Bogor di bawah kepemimpinannya sangat konsen dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global.

“Bogor adalah salah satu kota pertama di Indonesia yang melarang penggunaan kantong keresek sekali pakai. Kalau belanja di mini market, gak boleh pakai kantong kresek lagi. Meski dulu diprotes warga. Tapi sekarang warga sudah terbiasa. Artinya kita juga bisa berkolaborasi untuk mengatasi sampah plastik dari hulu ke hilir yang harusnya bisa kita kelola dengan baik. Sehingga sampah bisa berkurang.”

Pihak Pemerintah Kota Bogor, katanya, juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari sumbernya. Selain membangun TPS3R, pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas bank sampah dan penambahan serta memperbaiki armada pengangkutan sampah.

“Kemudian di tempat pembuangan akhirnya juga kita melakukan berbagai inovasi. Jadi memang dari ujung ke ujung inovasi itu terus menerus harus kita pikirkan.”

Selain sampah plastik, hal lain yang menjadi perhatiannya adalah sampah sisa makanan. Bima menyebut Indonesia adalah negara kedua terbesar setelah Arab Saudidengan sampah makanan terbanyak di dunia. Pihaknya juga terus melakukan inovasi guna menyelesaikan persoalan tersebut, Salah satunya bekerjasama dengan berbagai pihak restoran.

“Ada aplikasi yang bekerjasama dengan restoran. Jadi kalau restoran-restoran itu sudah mau tutup tetapi makanannya belum laku, itu bisa dipesan dengan harga murah. Sehingga sampah makanannya bisa berkurang. Itu adalah berbagai macam inovasi, kreativitas untuk mengurangi sampah di hulu. Kita berkomitmen untuk menjadikan sampah menjadi berkah dengan pendekatan green economy,” tutupnya.***

Blog Lainnya
28 February 2024
Listrik saat ini amat sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, apakah kamu tahu dari mana sumber energi untuk menghasilkan listrik? Benarkah pemanfaatan
19 December 2023
Dalam rangka mendukung implementasi Sustainable Development Goal (SDG) 14 dan memperoleh rekomendasi untuk dialog regional sebagai pendahuluan bagi 2025 United Nations
13 December 2023
Pilah Dari Rumah, Bikin Kelola Sampah Jadi Mudah     Sampah menjadi persoalan yang belum dapat teratasi hingga saat ini. Tak terkecuali di Kota Bogor.
12 December 2023
Rekam Nusantara bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor untuk mengelola 2 TPS di Kota Bogor, khususnya Mekarwangi dan Bantar Kemang. Kerja sama ini
11 December 2023
Satuan Tugas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor merupakan tim yang terdiri dari berbagai pihak yang disahkan melalui SK Wali Kota Bogor No.660.45-247 Tahun 2018. Salah satu
10 December 2023
Bank Sampah Istiqomah memiliki sistem pembayaran yang beragam ketika nasabah menyetorkan sampahnya. Salah satunya adalah tabungan semesteran yang bisa diambil ketika
07 November 2023
Rekam Nusantara Foundation dan Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor mengunjungi sekolah SMPN 11 Kota Bogor untuk memberikan edukasi dan praktik pemilahan sampah pada
10 October 2023
Transisi energi di Indonesia adalah peralihan dari ketergantungan pada sumber bahan bakar fosil (seperti minyak bumi dan batu bara) ke sumber energi yang lebih
22 September 2023
Jumat (22/11/23), peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Mekarwangi berlangsung di hadapan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kepala Dinas
18 September 2023
PENGUMUMAN PEMENANG TENDER No. 283/SPB/YRJAN/IX/2023   Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari
15 September 2023
TPS 3R Mekarwangi dibangun bulan Oktober 2022 sampai Januari 2023. Pada Agustus 2023 TPS 3R Mekarwangi mulai beroperasi dengan total pekerja sebanyak 10 orang. TPS 3R
01 September 2023
Tender Pembelian Mobil Pickup   1. LATAR BELAKANG Pada tanggal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitment baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan
15 August 2023
PENGUMUMAN PEMENANG TENDER No. 236/SPB/YRJAN/VIII/2023 Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari harga,
14 August 2023
Permasalahan sampah kini menjadi isu global yang memprihatinkan sejak lama. Penyelesaian sampah memerlukan adanya kerjasama dari banyak pihak. Hal ini tidak bisa
07 August 2023
Sebagai bentuk komitmen Rekam Nusantara akan pentingnya pengetahuan dan kelestarian alam. Selasa, 1 Agustus 2023 lalu, kami secara eksklusif berbincang bersama Tim Laman
27 July 2023
1. LATAR BELAKANG Pada tangal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitmen baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan mendeklarasikan Kota Bogor sebagai Kota
18 July 2023
PENGUMUMAN PEMENANG TENDER No. 172/SPB/YRJAN/VII/2023   Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari harga,
17 July 2023
Masa Pengenalan Pondok (Mapenpo) Pesantren Daarul Uluum berlangsung pada tanggal 15 hingga 17 Juli 2023. Rekam Nusantara, Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor, Tim
30 June 2023
Picture this. You are walking down the seafood aisle in your favorite supermarket, meticulously looking for that one perfect slice of packaged tuna. Because you are
20 June 2023
  LATAR BELAKANG Pada tangal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitmen baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan mendeklarasikan Kota Bogor sebagai
30 May 2023
Konferensi rangkong ke-8 (The 8th International Hornbill Conference) diadakan di Fakultas Kehutanan, Universitas Kasetsart, Thailand pada tanggal 22-24 Mei 2023 dengan
24 May 2023
Kembali terjadi kebakaran lahan gambut di Indonesia, dan kali ini wilayah Kalimantan Tengah dan Sulawesi Selatan menjadi area yang terkena dampak paling luas. Lahan
11 March 2023
Neraca Sumber Daya Laut (Ocean Accounts) merupakan instrumen dalam pembuatan kebijakan berbasis bukti ilmiah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sebagai bagian
24 December 2022
Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang Material Bangunan Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari lokasi toko bangunan, ketersediaan barang, dan harga,
21 December 2022
  1. LATAR BELAKANG Pada tanggal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitment baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan mendeklarasikan Kota Bogor sebagai
07 December 2022
Setiap pukul sepuluh pagi, Wahyu mendorong gerobak sorong berkeliling komplek perumahan Sukadamai Green Residence. Ia mendatangi sebelas titik tong sampah berwarna biru
01 December 2022
Setiap hari Daim berjalan berkeliling komplek perumahan Sukadamai Green Residence Kota Bogor dengan membawa gerobak sampahnya. Memeriksa beberapa tong sampah yang
29 November 2022
Empat tahun lalu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto membentuk Satuan Tugas Naturalisasi Sungai Ciliwung. Ia dibentuk untuk memulihkan kondisi sungai yang membentang
29 November 2022
Sampah menjadi permasalahan yang masih belum bisa teratasi dengan baik. Berbagai upaya dilakukan guna mengurai benang kusut permasalahan tersebut, tapi masih belum bisa
29 November 2022
CEO WWF Norwegia Karoline Andaur berkunjung ke beberapa kota di Indonesia pada 23 hingga 28 Mei 2022. Kota yang dikunjungi diantaranya Jakarta, Bogor dan Depok. Hal
27 November 2022
Permasalahan sampah di Kota Depok masih belum juga bisa terselesaikan dengan baik. TPA Cipayung yang selama ini menjadi tempat utama untuk membuang sampah, sudah over
23 November 2022
Puluhan siswa sekolah dasar Bina Tunas Cemerlang Kota Bogor berkumpul di aula sekolah mereka, Rabu (23/11/22). Asyik menyimak tayangan film animasi bertema sampah. Dalam
16 November 2022
Teknologi digital semakin berkembang. Mayoritas orang dewasa ini menganggap memiliki gawai pintar bak sebuah kebutuhan primer yang tak bisa ditawar lagi. Selain sebagai
15 November 2022
Tangan Daman Setiawan begitu cekatan mengambil tumpukan sampah plastik yang berada di bengkel perakitan mesin pendaur ulang plastik di kawasan Citereup Kabupaten Bogor.
26 October 2022
Beberapa siswa SMK Yapis Kota Bogor tampak sibuk membuat lubang biopori di lahan parkir yang berada di lingkungan sekolahnya, Rabu (26/10/2022). Sementara beberapa siswa
20 October 2022
Pagi itu Kamis (13/10/2022). Beberapa siswa SMX School of Makers duduk bersila di lantai dua kantor Yayasan Rekam Nusantara yang berada di kawasan Sempur, Bogor. Mereka
20 September 2022
Indonesia adalah negara yang menyimpan kekayaan alam berlimpah. Keanekaragaman hayati yang dimiliki negara dengan lebih dari 17 ribu pulau ini, tak diragukan lagi. Tak
20 September 2022
Rangkong Indonesia adalah salah satu unit konservasi di bawah naungan Yayasan Rekam Nusantara. Ia adalah sebuah organisasi nirlaba yang fokus menyuarakan berbagai isu
19 September 2022
Sampah masih menjadi permasalahan yang belum bisa terselesaikan dengan baik. Pola konsumsi masyarakat yang tinggi ditambah kesadaran yang rendah dalam pengelolaan sampah
07 September 2022
Puluhan santri berkumpul di aula Pondok Pesantren Daarul Uluum yang berada di kawasan Baranangsiang Kota Bogor, Rabu (7/9/22). Mereka tampak antusias menyimak berbagai
29 August 2022
Empat tahu lalu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto membentuk Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung. Ia dibentuk untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di sungai
26 August 2022
Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang 1 unit mobil Mitsubishi L300 Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari waktu pengiriman proposal, ketersediaan
10 August 2022
Ribuan ikan berwarna-warni dipadu dengan eksotisnya berbagai macam terumbu karang siap memanjakan panca indera saat kita melakukan aktivitas diving. Perpaduan warna indah
08 August 2022
I. LATAR BELAKANG Pada tanggal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitment baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan mendeklarasikan Kota Bogor sebagai Kota
01 August 2022
“Healing ke Pantai yuk!” Frasa “healing” belakangan memang terasa begitu akrab di telinga. Meski pada akhirnya frasa yang sering digunakan
24 July 2022
Puluhan anak berkumpul di bantaran sungai Ciliwung, tepat di kawasan Satu Duit Kota Bogor, Minggu (24/7/2022). Beberapa di antara mereka membawa karung berwarna putih