Jumat (22/11/23), peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Mekarwangi berlangsung di hadapan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor Denni Wismanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Rena Da Frina, Camat Tanah Sareal Sahib Khan, Lurah Mekarwangi Wildan Rayhan, Footprint Lead WWF Indonesia Tri Agung Rooswadji, Direktur Eksekutif Rekam Nusantara Foundation Een Irawan Putra, PT Jauhar Hidromekatron, Sumpah Sampah dan Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor.
TPS3R Mekarwangi merupakan salah satu TPS3R yang ada di Kota Bogor yang terletak di Kecamatan Tanah Sareal, Kelurahan Mekarwangi RT/01 RW/01 dengan jumlah sekitar 350 Kartu Keluarga dan menjadi wilayah yang diprioritaskan oleh Badan Aset Daerah (BAD) sebagai tempat untuk dijadikan TPS3R.
Prinsip dari TPS3R Mekarwangi adalah mengurangi sampah plastik tertolak yang tidak memiliki nilai ekonomis menjadi produk alternatif yang bermanfaat dan tujuan utamanya untuk mengubah perilaku masyarakat sekitar bantaran sungai Ciliwung dan memfasilitasi pengelolaan sampah menjadi produk, bukan membuang sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Galuga.
Sampah merupakan permasalahan, namun jika mempunyai konsep dan berkolaborasi maka akan menjadi berkah.
Bima menjelaskan, masyarakat yang bekerja di sini akan mendapat penghasilan lebih baik dari pengelolaan sampah di wilayah ini, karena ada logika ekonomi yang berjalan. Jadi bagi semua warga yang melihat sampah sebagai sebuah masalah, seiring berjalan waktu maka masalahnya akan menjadi sebuah berkah.
Terdapat perbedaan antara TPS3R Mekarwangi dibandingkan dengan TPS3R lainnya berbeda, tempat ini khusus menangani pengelolaan sampah yang sudah terpilah oleh RT prioritas.
Bermula dari lahan kosong seluas 1000 m, dibangun menjadi bangunan 2 lantai. Lantai satu digunakan sebagai area produksi yang meliputi area sortir, area cacah dan area pelumeran. Sedangkan lantai dua sebagai kantor supervisor dan tim Sumpah Sampah yang sedang melakukan riset dan meeting.
TPS3R Mekarwangi dibangun pada bulan Oktober 2022 hingga Januari 2023. Pembangunan hanya memakan waktu 3 bulan dan mulai beroperasi pada Agustus 2023.
“Ini contoh kolaborasi dalam pengelolaan sampah, sekarang kita dorong untuk menjadi praktik baik yang bisa memberikan contoh bagi kelurahan yang lain,” ucap Bima.
Semakin sukses perubahan di suatu wilayah yang didorong oleh lurah dan camat, maka akan semakin efektif prosesnya, tambahnya.
TPS3R Mekarwangi memproduksi balok, papan dan kaso dengan kapasitas pengolahan maksimal 800 kg/hari. Target produksinya yaitu menghasilkan 6 paket, 1 paket berisi 13 papan, 12 kaso dan 2 papan penutup dalam 1 hari.
Sarana dan prasarana yang tersedia di TPS3R Mekarwangi antara lain mesin sebagai teknologi untuk mengubah sampah plastik menjadi produk dan mobil sebagai alat pengangkut sampah.
Footprint Lead WWF Indonesia Tri Agung menyampaikan “Kami dari WWF sangat terkesan dan mengapresiasi kepada Kota Bogor yang telah membangun kegiatan TPS3R ini dan kami berharap ini menjadi contoh untuk kota-kota lain dalam pengelolaan plastik”.
Sampah plastik yang diolah di TPS3R Mekarwangi berasal dari 60 RT prioritas yang didampingi Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor. 60 RT prioritas tersebut berasal dari Bogor Timur, Bogor Tengah, Bogor Utara dan Tanah Sareal. Sebelumnya, 1 tim Satgas mendampingi 1 RT prioritas, namun kini 1 orang Satgas memegang 1 RT prioritas.
Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor sudah ada sejak Oktober 2018 yang berawal dari inisiasi gerakan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) yang pada akhirnya mendorong Bapak Wali Kota Bima Arya Sugiarto untuk membentuk Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor.
“Satgas berperan dalam mengubah perilaku masyarakat, khususnya saat itu adalah di bantaran ciliwung agar tidak lagi membuang sampah ke sungai,” kata Een.
Acara peresmian ini diakhiri dengan penyerahan bantuan dari Plastic Smart Cities Kota Bogor melalui Rekam Nusantara Foundation berupa 1 unit mobil pick up untuk mendukung pemilahan sampah plastik dalam mendorong perubahan bagi masyarakat terkait pengelolaan sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor.
TPS3R Mekarwangi bekerjasama dengan Sumpah Sampah yang memiliki mesin teknologi yang bisa mengubah sampah plastik menjadi produk, Pemerintah Daerah Kota Bogor yang memiliki aset lahan untuk pembangunan; dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor yang mendapatkan aset lahan dari Pemerintah Daerah Kota Bogor.
Telah dilakukannya MoU antara Rekam Nusantara Foundation dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor di bidang management pengelolaan sampah mulai tahun 2022 selama 3 tahun hingga tahun 2025. Operasional bangunan dan management TPS3R Mekarwangi dipegang oleh Rekam Nusantara Foundation.
Hal ini merupakan langkah untuk memperkuat komitmen pengelolaan sampah terpadu setelah Kota Bogor mendeklarasikan Plastic Smart Cities pada 27 Agustus 2021.
Bentuk nyata dari kolaborasi ini adalah TPS3R Mekarwangi memproduksi balok, papan dan kaso dibeli oleh PT Jauhar Hidromekatron untuk digunakan sebagai sumur resapan dan PT Rimba Makmur Utama untuk digunakan sebagai jembatan atau jalan patroli, monitoring, dan ekowisata lahan gambut.
Bima meminta momentum seperti ini harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan. Dinas-dinas harus bergerak cepat memetakan untuk menjadi user, kemudian harus disesuaikan juga dengan opsi-opsi buyer yang lain supaya berhasil. Ketika sudah berhasil akan mudah diduplikasi ke yang lain.***