Kolaborasi Pengentasan Masalah Sampah di Kota Bogor

Share :

Pilah Dari Rumah, Bikin Kelola Sampah Jadi Mudah 

  

Sampah menjadi persoalan yang belum dapat teratasi hingga saat ini. Tak terkecuali di Kota Bogor. Berton-ton sampah yang dihasilkan terus membebani Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga. Namun lewat gerakan pilah dari rumah pengelolaan sampah ternyata jauh lebih mudah. 

 

Berbagai upaya penanganan sampah digencarkan. Tak hanya oleh pemerintah namun juga gerakan -gerakan lembaga dan komunitas yang peduli akan situasi ini. 

  

Seperti yang dilakukan Lembaga Rekam Nusantara Foundation melalui implementasi program Plastic Smart Cities (PSC). Program ini digelar dengan tujuan memilah dan mengolah sampah menjadi produk bernilai jual. 

  

ManaJer Komunikasi Rekam Nusantara Foundation mengatakan, PSC diharapkan mengubah permasalahan sampah menjadi sentra ekonomi sirkuler bagi masyarakat.  

  

"Melalui program PSC, WWF Indonesia dan Rekam Nusantara Foundation membangun TPS3R Mekarwangi dan melakukan revitalisasi TPST Bantar kemang. Program ini merupakan bentuk dari dukungan Pemerintah Kota Bogor bersama WWF Indonesia dan Rekam Nusantara Foundation kepada program-program yang telah digagas oleh Satgas Ciliwung Kota Bogor," ujarnya. 

  

PSC merupakan gerakan global yang digagas oleh WWF untuk mengurangi tumpukan sampah 

plastik hingga 30 persen di tahun 2025. Selain Indonesia, gerakan tersebut juga dijalankan di 

beberapa negara lain seperti Vietnam, Filipina dan negara lainnya 

  

Edukasi itu diberikan kepada 12 RT Prioritas kemudian ditambah 42 RT Prioritas lain sehingga kini ada 60 RT prioritas yang dilintasi oleh aliran Sungai Ciliwung. Selain pemahaman, mereka juga dibantu dan diberikan edukasi mengenai bagaimana cara pemilahan sampah rumah tangga yang benar agar tidak lagi dibuang ke Sungai Ciliwung.  

  

Sampah-sampah itu dipilah kemudian dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Kemang di Kecamatan Bogor Timur dan TPS Reduce Reuse Recycle (3R) di Kecamatan Tanah Sareal hasil kerja sama Rekam Nusantara Foundation dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor. 

  

"Sampah yang masih bernilai akan dijual kembali pada industri pengolahan sampah plastik, sementara sampah organik dikelola dengan lubang biopori dan budidaya maggot. Untuk sampah yang bernilai rendah (low value) diolah menjadi produk yang kami lakukan di TPS3R Mekarwangi menggunakan 2 alat pemberian WWF Indonesia," tutur Irwan. 

  

Produk yang dihasilkan melalui pengolahan ini antara lain kaso yang dapat digunakan sebagai bahan baku sumur resapan serta balok. Hal itu pun membuat sampah-sampah tak bernilai dan berakhir di TPA Galuga jauh lebih berkurang. 

  

Een Irawan Putra, Sekretaris Satgas Naturalisas Ciliwung sekaligus Direktur Eksekutif Rekam 

Nusantara Foundation mengatakan, sampah yang dibawa ke TPS3R  benar-benar terpilah 

khususnya sampah anorganik.  

  

Sampah yang sudah terpilah dari rumah ini menurutnya  benar-benar sangat membantu Pemerintah Kota Bogor dalam mencari solusi atas permasalah sampah yang 

saat ini sudah menjadi permasalahan global.  

  

"Ketika kita semua bisa bijak terhadap sampah kita, akan membantu tim di Bantar kemang dan Mekarwangi dapat fokus mengelola sampah plastik baik high value maupun low value. Sampah low value dapat diolah menjadi sebuah produk yang bernilai," ujarnya 

  

Fasilitas pengelolaan sampah yang ada di Kota Bogor, diharapkannya dapat menjadi salah satu solusi yang dapat membawa pendapatan ekonomi bagi masyarakat.  

  

"Permasalahan sampah plastik diubah menjadi peluang dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi menyelesaikannya dengan adanya insentif-insentif ekonomi. Sehingga dapat menjadi contoh inspiratif bagi kota-kota lain dalam mereduksi volume sampah yang dibawa ke TPA," jelas dia 

  

Pegiat Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung, Adi Saiman menuturkan pendampingan di basis RT penting dilakukan karena menjadi kelompok paling kecil dalam tatanan masyarakat. Ini juga dilajukan untuk menentukan konsep pemilahan sampah sehingga trapt sasaran secara personal dan kelompok. 

  

Dalam pendampingan yang dilakukan, Adi menyebut setiap RT akan didampingi oleh seorang Satgas. Tugas mereka ialah memberikan edukasi dan pembiasaan pemilahan sampah dari rumah dan memonitor terus kegiatan tersebut. 

  

"Untuk merubah kebiasaan memilah sampah itu memang tidak mudah. Terlebih di permukiman perumahan. Terkadang kami kesulitan karena penghuni rumah sedang tidak ada. Walaupun belum 100 persen, saat ini sudah sekira 50 persen warga memilah sampahnya sejak dari rumah," terangnya. 

  

Kondisi ini pun mulai dirasakan manfaatnya oleh warga. Seperti di RT 5 RW 5, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur. Salah satu warga, Neni Nuraeni menyebut edukasi pemilahan sampah membawa perubahan besar pada rumahnya. 

  

"Sampah rumah yang tadinya berantakan dan bercampur sekarang lebih teratur karena terpilah. Cara ini memberikan manfaat karena bisa didaur ulang dan menghasilkan keuntungan materil untuk kami," ujarnya. 

  

Program PSC ini sejalan dengan rencana pengembangan Kota Bogor menjadi yang terdepan dalam ekonomi hijau. Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, program pengelolaan dan pengurangan sampah bisa menjadi berkah bagi masyarakat dan memberi insentif ekonomi.  

  

"Kami mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan cara yang baik dan benar. Kota Bogor dapat menjadi contoh yang baik nantinya, bagaimana kami berkolaborasi dalam penanganan permasalah sampah yang ada di Kota Bogor," katanya 

  

Kepala DLH Kota Bogor, Denni Wismanto juga amat menyambut baik kolaborasi ini ia berharap program PSC bisa terus berjalan dan bisa dimanfaatkan menjadi lebih baik 

  

"Harapannya adalah upaya pengurangan sampah di sumber itu bisa terus berjalan. Di beberapa RT 

yang sudah diberikan sarana prasarana, tempat sampah organik dan anorganik diharapkan adanya 

edukasi kepada masyarakat supaya sampah dipilah dari sumber sehingga yang dibawa ke TPS3R 

sudah terpilah dan bisa dimanfaatkan menjadi lebih baik," harapnya. (Fat) 

Blog Lainnya
28 February 2024
Listrik saat ini amat sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, apakah kamu tahu dari mana sumber energi untuk menghasilkan listrik? Benarkah pemanfaatan
19 December 2023
Dalam rangka mendukung implementasi Sustainable Development Goal (SDG) 14 dan memperoleh rekomendasi untuk dialog regional sebagai pendahuluan bagi 2025 United Nations
12 December 2023
Rekam Nusantara bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor untuk mengelola 2 TPS di Kota Bogor, khususnya Mekarwangi dan Bantar Kemang. Kerja sama ini
11 December 2023
Satuan Tugas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor merupakan tim yang terdiri dari berbagai pihak yang disahkan melalui SK Wali Kota Bogor No.660.45-247 Tahun 2018. Salah satu
10 December 2023
Bank Sampah Istiqomah memiliki sistem pembayaran yang beragam ketika nasabah menyetorkan sampahnya. Salah satunya adalah tabungan semesteran yang bisa diambil ketika
07 November 2023
Rekam Nusantara Foundation dan Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor mengunjungi sekolah SMPN 11 Kota Bogor untuk memberikan edukasi dan praktik pemilahan sampah pada
10 October 2023
Transisi energi di Indonesia adalah peralihan dari ketergantungan pada sumber bahan bakar fosil (seperti minyak bumi dan batu bara) ke sumber energi yang lebih
22 September 2023
Jumat (22/11/23), peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Mekarwangi berlangsung di hadapan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kepala Dinas
18 September 2023
PENGUMUMAN PEMENANG TENDER No. 283/SPB/YRJAN/IX/2023   Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari
15 September 2023
TPS 3R Mekarwangi dibangun bulan Oktober 2022 sampai Januari 2023. Pada Agustus 2023 TPS 3R Mekarwangi mulai beroperasi dengan total pekerja sebanyak 10 orang. TPS 3R
01 September 2023
Tender Pembelian Mobil Pickup   1. LATAR BELAKANG Pada tanggal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitment baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan
15 August 2023
PENGUMUMAN PEMENANG TENDER No. 236/SPB/YRJAN/VIII/2023 Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari harga,
14 August 2023
Permasalahan sampah kini menjadi isu global yang memprihatinkan sejak lama. Penyelesaian sampah memerlukan adanya kerjasama dari banyak pihak. Hal ini tidak bisa
07 August 2023
Sebagai bentuk komitmen Rekam Nusantara akan pentingnya pengetahuan dan kelestarian alam. Selasa, 1 Agustus 2023 lalu, kami secara eksklusif berbincang bersama Tim Laman
27 July 2023
1. LATAR BELAKANG Pada tangal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitmen baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan mendeklarasikan Kota Bogor sebagai Kota
18 July 2023
PENGUMUMAN PEMENANG TENDER No. 172/SPB/YRJAN/VII/2023   Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari harga,
17 July 2023
Masa Pengenalan Pondok (Mapenpo) Pesantren Daarul Uluum berlangsung pada tanggal 15 hingga 17 Juli 2023. Rekam Nusantara, Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor, Tim
30 June 2023
Picture this. You are walking down the seafood aisle in your favorite supermarket, meticulously looking for that one perfect slice of packaged tuna. Because you are
20 June 2023
  LATAR BELAKANG Pada tangal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitmen baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan mendeklarasikan Kota Bogor sebagai
30 May 2023
Konferensi rangkong ke-8 (The 8th International Hornbill Conference) diadakan di Fakultas Kehutanan, Universitas Kasetsart, Thailand pada tanggal 22-24 Mei 2023 dengan
24 May 2023
Kembali terjadi kebakaran lahan gambut di Indonesia, dan kali ini wilayah Kalimantan Tengah dan Sulawesi Selatan menjadi area yang terkena dampak paling luas. Lahan
11 March 2023
Neraca Sumber Daya Laut (Ocean Accounts) merupakan instrumen dalam pembuatan kebijakan berbasis bukti ilmiah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sebagai bagian
24 December 2022
Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang Material Bangunan Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari lokasi toko bangunan, ketersediaan barang, dan harga,
21 December 2022
  1. LATAR BELAKANG Pada tanggal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitment baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan mendeklarasikan Kota Bogor sebagai
07 December 2022
Setiap pukul sepuluh pagi, Wahyu mendorong gerobak sorong berkeliling komplek perumahan Sukadamai Green Residence. Ia mendatangi sebelas titik tong sampah berwarna biru
01 December 2022
Setiap hari Daim berjalan berkeliling komplek perumahan Sukadamai Green Residence Kota Bogor dengan membawa gerobak sampahnya. Memeriksa beberapa tong sampah yang
29 November 2022
Empat tahun lalu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto membentuk Satuan Tugas Naturalisasi Sungai Ciliwung. Ia dibentuk untuk memulihkan kondisi sungai yang membentang
29 November 2022
Sampah menjadi permasalahan yang masih belum bisa teratasi dengan baik. Berbagai upaya dilakukan guna mengurai benang kusut permasalahan tersebut, tapi masih belum bisa
29 November 2022
CEO WWF Norwegia Karoline Andaur berkunjung ke beberapa kota di Indonesia pada 23 hingga 28 Mei 2022. Kota yang dikunjungi diantaranya Jakarta, Bogor dan Depok. Hal
27 November 2022
Permasalahan sampah di Kota Depok masih belum juga bisa terselesaikan dengan baik. TPA Cipayung yang selama ini menjadi tempat utama untuk membuang sampah, sudah over
23 November 2022
Puluhan siswa sekolah dasar Bina Tunas Cemerlang Kota Bogor berkumpul di aula sekolah mereka, Rabu (23/11/22). Asyik menyimak tayangan film animasi bertema sampah. Dalam
16 November 2022
Teknologi digital semakin berkembang. Mayoritas orang dewasa ini menganggap memiliki gawai pintar bak sebuah kebutuhan primer yang tak bisa ditawar lagi. Selain sebagai
15 November 2022
Tangan Daman Setiawan begitu cekatan mengambil tumpukan sampah plastik yang berada di bengkel perakitan mesin pendaur ulang plastik di kawasan Citereup Kabupaten Bogor.
26 October 2022
Beberapa siswa SMK Yapis Kota Bogor tampak sibuk membuat lubang biopori di lahan parkir yang berada di lingkungan sekolahnya, Rabu (26/10/2022). Sementara beberapa siswa
20 October 2022
Pagi itu Kamis (13/10/2022). Beberapa siswa SMX School of Makers duduk bersila di lantai dua kantor Yayasan Rekam Nusantara yang berada di kawasan Sempur, Bogor. Mereka
20 September 2022
Indonesia adalah negara yang menyimpan kekayaan alam berlimpah. Keanekaragaman hayati yang dimiliki negara dengan lebih dari 17 ribu pulau ini, tak diragukan lagi. Tak
20 September 2022
Rangkong Indonesia adalah salah satu unit konservasi di bawah naungan Yayasan Rekam Nusantara. Ia adalah sebuah organisasi nirlaba yang fokus menyuarakan berbagai isu
19 September 2022
Sampah masih menjadi permasalahan yang belum bisa terselesaikan dengan baik. Pola konsumsi masyarakat yang tinggi ditambah kesadaran yang rendah dalam pengelolaan sampah
07 September 2022
Puluhan santri berkumpul di aula Pondok Pesantren Daarul Uluum yang berada di kawasan Baranangsiang Kota Bogor, Rabu (7/9/22). Mereka tampak antusias menyimak berbagai
29 August 2022
Empat tahu lalu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto membentuk Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung. Ia dibentuk untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di sungai
26 August 2022
Berdasarkan keputusan rapat Tim Pengadaan Barang 1 unit mobil Mitsubishi L300 Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara ditinjau dari waktu pengiriman proposal, ketersediaan
10 August 2022
Ribuan ikan berwarna-warni dipadu dengan eksotisnya berbagai macam terumbu karang siap memanjakan panca indera saat kita melakukan aktivitas diving. Perpaduan warna indah
08 August 2022
I. LATAR BELAKANG Pada tanggal 26 Agustus 2021, Kota Bogor membuat komitment baru untuk upaya penanganan polusi plastik dengan mendeklarasikan Kota Bogor sebagai Kota
01 August 2022
“Healing ke Pantai yuk!” Frasa “healing” belakangan memang terasa begitu akrab di telinga. Meski pada akhirnya frasa yang sering digunakan
24 July 2022
Puluhan anak berkumpul di bantaran sungai Ciliwung, tepat di kawasan Satu Duit Kota Bogor, Minggu (24/7/2022). Beberapa di antara mereka membawa karung berwarna putih
25 May 2022
Sampah plastik masih menjadi permasalahan yang belum bisa diselesaikan dengan baik. Dari 33 juta ton sampah yang ada di Indonesia setiap tahunnya, hanya tiga persen yang